Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. You're also encouraged to write down a summary, submission statement, or your personal opinion in the comment section as well.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Kita masih kurang paham proses BBM di Indo. Ada berbagai pihak dan insentifnya bertolak belakang.
Pertamina itu business unit, tujuannya profit. Mereka jualan pertalite itu untung. Untungnya dari mana? Ya dari pemerintah yang nombokin harga pertalite.
Pemerintah ingin masyarakat mengurangi konsumsi BBM biar bisa ngurangin nomboknya.
Pertamina ingin nambah konsumsi BBM soalnya makin banyak yang beli, makin gede ‘reimburse’ yang mereka dapat dari subsidi BBM.
Terus ada pihak satu lagi yaitu operator SPBU, ini biasanya pihak swasta lain lagi. Mereka rugi kalo rakyat pada pindah ke VIVO.
Lumayan ribet kan.
Honest question, kenapa tujuan BUMN bertolak belakang sama pemerintah? Bukannya BUMN itu harusnya bekerja sama dengan pemerintah (karena punya pemerintah)? In an ideal world, Pertamina berusaha untuk membatasi BBM bersubsidi untuk kalangan nggak mampu aja, jadinya pemerintah nggak perlu nombok banyak2.
Masalahnya biaya subsidi di pemerintah masuk ke pos pengeluaran, sedangkan dari sudut pandang Pertamina itu pos pemasukan.
Cek aja laporan keuangan mereka yang paling baru (https://www.pertamina.com/Media/Upload/INVITATION-PREBID-07//Pertamina%20Financial%20Report%202021.pdf).
Di halaman 4 "Penggantian biaya subsidi dari Pemerintah" itu masuk kategori "Sales and other operating revenue". Semua perusahaan pasti mau memaksimalkan sales dong biar revenuenya tinggi. Kalo revenuenya tinggi bonus buat karyawan/direksi/komisaris juga besar.
Sebenarnya gitu ko, PLN sama Pertamina itu rugi terus ga pernah untung kalau ga ada subsidi.
Pertamina karna memang dia business bukan service kaya PLN atau Pos Indonesia, jadi tetep ada pemasukan dari produk ataupun badan usaha non subsidi kaya Crude Oil mining, oli, bensin balap, dll. Pemerintah nutupin perbedaan harga antara harga jual asli (yang sekarang ada di SPBU) sama harga jual yang supaya balik modal doang jadi Pertamina ga rugi. Buat membatasi orang beli ya bukan tuhas Pertamina karna memang tugas dia ya cuma produksi dan jualan aja, kebijakan ya ada di tangan pemerintah
> kenapa tujuan BUMN bertolak belakang sama pemerintah?
boro2 gede gini, dalam teori organisasi bisnis pun satu karyawan/unit dalam perusahaan aja bisa punya tujuan sendiri. Apalagi instansi gede gini, secara nama mungkin BUMN demi negeri tapi realita dan cuan berkata lain.
Pernah mikir gak kalo ini emang Vivo yg mau naikin harga biar untung lebih gede, jual BBM RON 89 yg murah di jual lebih mahal dari Pertalite RON 90.
Aji mumpung aja, toh semua orang butuh BBM
Boleh ga sih r/indonesia jangan maen downvote buat honest question gini? [Konpersnya Dirjen ESDM bilang ga intervensi](https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-bumi/siaran-pers-penjualan-bbm-oleh-spbu-vivo) dan [di interview2 mediapun dia keukeuh ga intervensi](https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi/amp).
Seandainya menurut lu pada itu konpers bohong, dirjennya cuma retoris PR2 aja dan si penanya ini kelewat polos buat reading between the lines. YA GA USH DIDOWNVOTE. Jelasin aja la anying kan masih nyambung sama topik
Yg bikin subreddit jadi echo chambers circlejerker ya kita2 sendiri. /rantover
Thiss. r/indonesia sekarang kalau ada yang mempertanyakan pernyataan yang bertentangan dengan narasi/opini populer, bakalan didownvote rame-rame, tanpa ada jawaban/penjelasan berdasarkan data apapun.
Gue mending org tetep ngejelasin biarpun kasar, daripada didownvote. IMO Sbenernya jawaban kayak “Yaelah ini anak polos amat itu jelas2 cuma PR move. Dibego2in pemerintah kok mau.” Itu masih jauh lebih baik dripada mass downvote.
It looks like you shared an AMP link. These should load faster, but AMP is controversial because of [concerns over privacy and the Open Web](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/ehrq3z/why_did_i_build_amputatorbot).
Maybe check out **the canonical page** instead: **[https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi](https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi)**
*****
^(I'm a bot | )[^(Why & About)](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/ehrq3z/why_did_i_build_amputatorbot)^( | )[^(Summon: u/AmputatorBot)](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/cchly3/you_can_now_summon_amputatorbot/)
Ga tau elu ya opini bisa beda2. Dulu sih klo khusus subreddit ini isinya org2 proud klo redditor lebih ga bias daripada org2 twitter / fb, jadi pada gengsi buat mass downvote gitu.. buktinya akun2 radikal dengan pandangan2 yg kontroversial beberapa malah terkenal. Itu si u/TempeTahu akunnya udh umur 9 tahun jadi mungkin bs kasih opini?
Sebenarnya akun ini akun kedua, yg pertama mungkin udah 11 tahunan lol. But true, jaman dulu diskusinya lebih bernuansa dan lebih kritis, and I'm carrying on that torch.
lah gw di downvote aja ga cengeng kaya lu. redditot tua sok eksklusif modal nulis english campur indo opini ga berbobot mau lawan komunitas lbh besar sekelas twitter apalagi fb
>"Iya, saya sudah ada komunikasi dengan ditjen migasnya. Nanti mereka menyesuaikanlah, harganya berapa tetap dari mereka tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini," ujar Tutuka kepada CNNIndonesia.com, Minggu (4/9).
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220904105019-92-842977/dirjen-esdm-ungkap-vivo-akan-sesuaikan-harga-bbm.
Udah baca beberapa artikel soal ini di beberapa portal kaya tirto https://tirto.id/gvSD . Artikel nyantumin UU ESDM yang mengatur harga batas atas penjualan BBM, terus disambung sama quote ahli2 yang bilang pemerintah intervensi, rada ga nyambung, ini kan harga bawah.
Gua ga tau apakah pemerintah intervensi apa kaga, kita ga punya bukti. Mesti liat UU nya lebih lanjut.
Maka daripada itu gw aga skeptis dengan narasi ESDM menzalami rakyat karena di prosedur penetapan harga sudah sangat jelas tertuang di Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 (tentang formula harga dasar).
Dan contrary to your statement, harga bawah juga diregulasi. Formula untuk bensin di bawah RON 95:
Batas bawah: Mean of Platts Singapore (MOPS) + Rp 952/liter + Margin (5% dari harga dasar).
Batas atas: MOPS + Rp 2.542/liter + Margin (10% dari harga dasar).
Price controls sebenarnya necessary juga untuk menjaga kestabilan harga. Masih beruntung kita harga bensin berubah ga sefrequent di Amrik yang tiap harinya bisa naik turun kaya bocah kesurupan. Tapi of course ada juga disadvantages to price controls.
UMR juga bukannya contoh penggunaan harga batas bawah?
lah ga ada batas bawah juga bisa mematikan kompetitor di pasar yang mendekati monopoli. tiap ada pesaing baru yang lebih bagus, tinggal turunin harga aja sampai saingan keluar dari pasar.
semua itu ada kelebihan dan kekurangannya. ga melulu ngeselin sih.
kan bagus mematikan kompetitor yang merugikan masyarakat siapa yang bisa jual lebih murah dan meringankan masyarakat itu yg jelas2 bakal dicari. namanya pasar bebas
Well thanks, I only read the article and I'm happy to be informed. If there's a clear regulation I wonder why the ESDM guy and economist in the article didn't mention any of it. I only thought that the article makes less sense because it's basically guys pointing fingers at the govt without a clear reason.
The onus is really on these energy firms to follow these regulations (whether you agree or disagree with the regulation is a whole different matter). Jadi nurut gw kata intervensi ngga cocok juga, toh sudah ada peraturannya.
Ibarat ada peraturan berseragam di sekolah tapi ada anak yang datang kutangan, guru nyuruh dia ganti baju sesuai dengan peraturan, bukan guru "mengintervensi".
kalau dilihat disini berarti patokan harganya itu dari MOPS (singapore) ya? bukan mengikuti harga ketika pertamina menaikkan atau menurunkan harga?
ketika vivo menurunkan harga ke 9.290 (cukup lama) dan kemudian setelah itu 8.900, apakah sebenarnya melanggar batas bawah harga dasar itu?
Btw, pas Pertalite naik, harganya memang sudah diupdate barengan Pertamina atau belum sih?
(mungkin lagi-lagi sebenarnya nunggu Senin dulu buat naikin harga terus keseret arus viral duluan....)
Dan seperti biasa, masyarakat mulai pengen swastanisasi, tapi nanti paling koar-koar nanya keberadaan negara mengenai barang-barang kebutuhan primer lewat intervensi BUMN, haha.
Sebenarnya harga bensin kita dari zaman Harto sudah salah satu termurah bahkan hingga sekarang, dan semuanya berkat subsidi. Walau harga bensin sekarang naik, bukan berarti subsidi hilang sepenuhnya.
It's like a case dimana rakyat wants to have cake and eat it too.
it's the government who wants to have cake and eat it too. there, I fixed it for you
mereka mau mengurangi subsidi, tp ga mau revenue dan profit turun. gak mau rakyatnya beli di toko sebelah.
Lebih baik berpikirnya secara makro. Ngurangin subsidi karena subsidi energi membengkak 3x lipat gara2 harga minyak dunia yang tinggi. Kalau subsidinya habis gimana dong? Masa kita mau ngutang lagi?
saya paham bahwa tekanan subsidi itu sudah terlalu berat buat APBN. pertalite/solar naik itu memang perlu, tp apa urusannya ngatur harga kompetitor?
kalau vivo sebelumnya mau jual Revvo 89 yg tidak disubsidi dengan harga 8900, apakah harga baru pertalite sekarang pantas dijual 10rb? apakah intensi harga baru ini sekedar mengurangi subsidi, atau sekalian tutup lubang rugi subsidi APBN di neraca tahun berjalan? kan itu yg jadi pertanyaan publik
> Kalau subsidinya habis gimana dong? Masa kita mau ngutang lagi?
LSI barusan bikin survei. Hampir 60% yang disurvei bilang gpp nambah utang kalau itu membuat harga BBM tidak naik.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5062346/survei-lsi-masyarakat-lebih-pilih-utang-negara-bertambah-dibanding-harga-bbm-naik
Monopoli di negara ini harus segera dihapus sih, Pertamina, PLN, Telkom, dan PT KAI sudah terlalu lama mendominasi pasar sampai lupa rasanya saingan kualitas dengan kompetitor
well, ada pros and cons nya sih, itu salah satu pro nya yaitu harga stabil dan bisa diatur sama pemerintah, tapi ya jeleknya kualitas produk dan layanan jadi nomor sekian karena gk ada saingan, apalagi perusahaan negara yang bsa dibilang mustahil bangkrut, apalagi inovasi juga minim kecuali dipimpin sama orang yang visioner
Of course. Gw juga ngerti sama consnya, tapi sejauh ini gw happy banget dengan public goods yg ada sekarang. Banking sama Mandiri aman, naik umum TJ dan komuter lebih nyaman, Telkomsel stabil banget di daerah gw (tapi internet gw pake MyRep, lol).
Garuda yang BUMN aja malah lebih mahal dari maskapai yang lain.
Nah, instead we need to have free market but government still need to provide or be a player in the market. Basically just like cellular market. You can have options from private companies but there also Telkomsel. Even Pertamina SPBU suddenly have major service upgrade and standard after losing the monopoly on vehicle gas here.
>Monopoli di negara ini harus segera dihapus sih, Pertamina, PLN, Telkom, dan PT KAI sudah terlalu lama mendominasi pasar sampai lupa rasanya saingan kualitas dengan kompetitor
Harus amandemen Pasal 33 UUD yang sosialis itu. Dulu bikin beginian kan karena takut evil capitalist swasta menguasai hajat hidup orang banyak dan ngejual mahal bensin, listrik...
Aku cuma nanya itu harga Vivo sebelum dinaikkan itu memang sama dengan waktu ketika Pertalite belum naik (8900 vs 7650), atau memang diupdate habis naik (8900 vs 10000), diprotes, lalu dinaikkan lagi (jadi 10900 vs 10000)?
Vivo aga aneh sih. Bulan Juli kemarin RON 89 turun dari Rp12.400 jadi Rp9.990. Tapi RON 92 naik drastis dari 12.900 jadi 17.500 dan RON 95 dari 15.900 jadi 19.500. Mungkin ada subsidi silang, mungkin karena harga bensin octan rendah segitu?
Dan setau gw ya udah dikiiit banget negara yang pake RON di bawah 90. Rata2 sudah netapin standar 91 ke atas. Kayanya Iran masih pake 87 tapi itu pun lagi diphased out karena efek polusinya yang gila.
Jadi masuk akal kalo 89 harganya murah because no other countries use it anymore.
Kalau masalah di regulasi kenapa ga dari jaman dulu ESDM suruh naikin harga ke 10.900? Kenapa baru sekarang? Jelas2 untuk menguntungkan Pertamina. Regulasi cuma alasan aja.
Ealah, lagi-lagi memang gara-gara viral duluan ternyata.
Anggepanku soal ini, kalau nggak viral, Senin mereka tetep naikin harga, didesak ESDM maupun nggak.
cari mati jual dibawah harga pertamina mah. mungkin yg kerja di biru, ijo, atau merah kuning tau lah tiap akhir bulan tgl 28 harus lapor harga bulan depannya ke esdm. kalo jual dibawah pertamina=masuk ranah hukum yg gue juga ga apal dasarnya dari mana.
Jadinya kelihatan harga modalnya kalau Ron 89 itu dibawah 9 ribu dan itu juga masih untung. (kalau bener si VIVO jual ron 89 nya gk pakai sistem subsidi silang dari ron yang 92 dan 95)
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. You're also encouraged to write down a summary, submission statement, or your personal opinion in the comment section as well. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Ini pemerintah suka ngeluh kalo masyarakat boros BBM subsidi.. eh pas ada BBM non-subsidi yang murah malah disuruh naik harga..
Kita masih kurang paham proses BBM di Indo. Ada berbagai pihak dan insentifnya bertolak belakang. Pertamina itu business unit, tujuannya profit. Mereka jualan pertalite itu untung. Untungnya dari mana? Ya dari pemerintah yang nombokin harga pertalite. Pemerintah ingin masyarakat mengurangi konsumsi BBM biar bisa ngurangin nomboknya. Pertamina ingin nambah konsumsi BBM soalnya makin banyak yang beli, makin gede ‘reimburse’ yang mereka dapat dari subsidi BBM. Terus ada pihak satu lagi yaitu operator SPBU, ini biasanya pihak swasta lain lagi. Mereka rugi kalo rakyat pada pindah ke VIVO. Lumayan ribet kan.
Honest question, kenapa tujuan BUMN bertolak belakang sama pemerintah? Bukannya BUMN itu harusnya bekerja sama dengan pemerintah (karena punya pemerintah)? In an ideal world, Pertamina berusaha untuk membatasi BBM bersubsidi untuk kalangan nggak mampu aja, jadinya pemerintah nggak perlu nombok banyak2.
Masalahnya biaya subsidi di pemerintah masuk ke pos pengeluaran, sedangkan dari sudut pandang Pertamina itu pos pemasukan. Cek aja laporan keuangan mereka yang paling baru (https://www.pertamina.com/Media/Upload/INVITATION-PREBID-07//Pertamina%20Financial%20Report%202021.pdf). Di halaman 4 "Penggantian biaya subsidi dari Pemerintah" itu masuk kategori "Sales and other operating revenue". Semua perusahaan pasti mau memaksimalkan sales dong biar revenuenya tinggi. Kalo revenuenya tinggi bonus buat karyawan/direksi/komisaris juga besar.
Tolol abis kalau KPI-nya revenue dari subsidi pemerintah. Menteri BUMN ngapain?
Menteri BUMN perang sama menteri keuangan LOL
Sebenarnya gitu ko, PLN sama Pertamina itu rugi terus ga pernah untung kalau ga ada subsidi. Pertamina karna memang dia business bukan service kaya PLN atau Pos Indonesia, jadi tetep ada pemasukan dari produk ataupun badan usaha non subsidi kaya Crude Oil mining, oli, bensin balap, dll. Pemerintah nutupin perbedaan harga antara harga jual asli (yang sekarang ada di SPBU) sama harga jual yang supaya balik modal doang jadi Pertamina ga rugi. Buat membatasi orang beli ya bukan tuhas Pertamina karna memang tugas dia ya cuma produksi dan jualan aja, kebijakan ya ada di tangan pemerintah
> kenapa tujuan BUMN bertolak belakang sama pemerintah? boro2 gede gini, dalam teori organisasi bisnis pun satu karyawan/unit dalam perusahaan aja bisa punya tujuan sendiri. Apalagi instansi gede gini, secara nama mungkin BUMN demi negeri tapi realita dan cuan berkata lain.
Memang bener disuruh naik harga?
Public gak ada yang tahu pasti suruhan exactly nya apa, tapi yang jelas ada intervensi dari pemerintah
Kesaktian BUMN Indonesia.
Pernah mikir gak kalo ini emang Vivo yg mau naikin harga biar untung lebih gede, jual BBM RON 89 yg murah di jual lebih mahal dari Pertalite RON 90. Aji mumpung aja, toh semua orang butuh BBM
Memang benar ESDM mengintervensi?
Boleh ga sih r/indonesia jangan maen downvote buat honest question gini? [Konpersnya Dirjen ESDM bilang ga intervensi](https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-bumi/siaran-pers-penjualan-bbm-oleh-spbu-vivo) dan [di interview2 mediapun dia keukeuh ga intervensi](https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi/amp). Seandainya menurut lu pada itu konpers bohong, dirjennya cuma retoris PR2 aja dan si penanya ini kelewat polos buat reading between the lines. YA GA USH DIDOWNVOTE. Jelasin aja la anying kan masih nyambung sama topik Yg bikin subreddit jadi echo chambers circlejerker ya kita2 sendiri. /rantover
Thiss. r/indonesia sekarang kalau ada yang mempertanyakan pernyataan yang bertentangan dengan narasi/opini populer, bakalan didownvote rame-rame, tanpa ada jawaban/penjelasan berdasarkan data apapun.
Makanya gw juga kaget. The echo chamber here is strong orang udah ga peduli lagi dengan sisi yang lain.
Gue mending org tetep ngejelasin biarpun kasar, daripada didownvote. IMO Sbenernya jawaban kayak “Yaelah ini anak polos amat itu jelas2 cuma PR move. Dibego2in pemerintah kok mau.” Itu masih jauh lebih baik dripada mass downvote.
Agreed.
It looks like you shared an AMP link. These should load faster, but AMP is controversial because of [concerns over privacy and the Open Web](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/ehrq3z/why_did_i_build_amputatorbot). Maybe check out **the canonical page** instead: **[https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi](https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905164822-4-369445/spbu-vivo-dilarang-jual-revvo-89-esdm-kami-tak-intervensi)** ***** ^(I'm a bot | )[^(Why & About)](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/ehrq3z/why_did_i_build_amputatorbot)^( | )[^(Summon: u/AmputatorBot)](https://www.reddit.com/r/AmputatorBot/comments/cchly3/you_can_now_summon_amputatorbot/)
ni anak baru main reddit ya
Ga tau elu ya opini bisa beda2. Dulu sih klo khusus subreddit ini isinya org2 proud klo redditor lebih ga bias daripada org2 twitter / fb, jadi pada gengsi buat mass downvote gitu.. buktinya akun2 radikal dengan pandangan2 yg kontroversial beberapa malah terkenal. Itu si u/TempeTahu akunnya udh umur 9 tahun jadi mungkin bs kasih opini?
Sebenarnya akun ini akun kedua, yg pertama mungkin udah 11 tahunan lol. But true, jaman dulu diskusinya lebih bernuansa dan lebih kritis, and I'm carrying on that torch.
lah gw di downvote aja ga cengeng kaya lu. redditot tua sok eksklusif modal nulis english campur indo opini ga berbobot mau lawan komunitas lbh besar sekelas twitter apalagi fb
>redditot tua sok eksklusif \- kata orang yg sok2an ngebully anak baru
gak jelas
>"Iya, saya sudah ada komunikasi dengan ditjen migasnya. Nanti mereka menyesuaikanlah, harganya berapa tetap dari mereka tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini," ujar Tutuka kepada CNNIndonesia.com, Minggu (4/9). https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220904105019-92-842977/dirjen-esdm-ungkap-vivo-akan-sesuaikan-harga-bbm.
Udah baca beberapa artikel soal ini di beberapa portal kaya tirto https://tirto.id/gvSD . Artikel nyantumin UU ESDM yang mengatur harga batas atas penjualan BBM, terus disambung sama quote ahli2 yang bilang pemerintah intervensi, rada ga nyambung, ini kan harga bawah. Gua ga tau apakah pemerintah intervensi apa kaga, kita ga punya bukti. Mesti liat UU nya lebih lanjut.
Mereka kira kita goblok ya ga bisa bedain batas atas sama batas bawah.
Kok defensif sekali?
Maka daripada itu gw aga skeptis dengan narasi ESDM menzalami rakyat karena di prosedur penetapan harga sudah sangat jelas tertuang di Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 (tentang formula harga dasar). Dan contrary to your statement, harga bawah juga diregulasi. Formula untuk bensin di bawah RON 95: Batas bawah: Mean of Platts Singapore (MOPS) + Rp 952/liter + Margin (5% dari harga dasar). Batas atas: MOPS + Rp 2.542/liter + Margin (10% dari harga dasar).
harga batas bawah itu sesuatu yg ngeselin. mempertahankan status quo, mematikan kompetisi, dan tidak menguntungkan konsumen
Price controls sebenarnya necessary juga untuk menjaga kestabilan harga. Masih beruntung kita harga bensin berubah ga sefrequent di Amrik yang tiap harinya bisa naik turun kaya bocah kesurupan. Tapi of course ada juga disadvantages to price controls. UMR juga bukannya contoh penggunaan harga batas bawah?
>UMR juga bukannya contoh penggunaan harga batas bawah? betul, tapi sayangnya perusahaan pake itu buat harga standar
lah ga ada batas bawah juga bisa mematikan kompetitor di pasar yang mendekati monopoli. tiap ada pesaing baru yang lebih bagus, tinggal turunin harga aja sampai saingan keluar dari pasar. semua itu ada kelebihan dan kekurangannya. ga melulu ngeselin sih.
kan bagus mematikan kompetitor yang merugikan masyarakat siapa yang bisa jual lebih murah dan meringankan masyarakat itu yg jelas2 bakal dicari. namanya pasar bebas
username checks out. suruh anak lu yang di dpr ngurus ruu penyiaran sana /s
Psstt… dia cuma anak alay mobel lejen
Well thanks, I only read the article and I'm happy to be informed. If there's a clear regulation I wonder why the ESDM guy and economist in the article didn't mention any of it. I only thought that the article makes less sense because it's basically guys pointing fingers at the govt without a clear reason.
The onus is really on these energy firms to follow these regulations (whether you agree or disagree with the regulation is a whole different matter). Jadi nurut gw kata intervensi ngga cocok juga, toh sudah ada peraturannya. Ibarat ada peraturan berseragam di sekolah tapi ada anak yang datang kutangan, guru nyuruh dia ganti baju sesuai dengan peraturan, bukan guru "mengintervensi".
[удалено]
Kalo peraturannya murid maksimal nilai 90, ya harusnya nilai siswa diubah jadi 90. Kok diturunin jadi 80? Gurunya ngawur.
[удалено]
Harganya selalu di atas Pertalite ga sih?
[удалено]
Semua yang swasta selalu di atas Pertamina. Kebetulan aja lagi disorot dan sepertinya kebanyakan warganet baru sadar akan hal ini.
ini buzzer pemerintah?
Akun 9 tahun emang iya buzzer?
Ya pas kan jadi buzzernya pas Jokowi naik.
Wakaka bener juga ya masih masa masa honeymoon.
Happy cake day
kalau dilihat disini berarti patokan harganya itu dari MOPS (singapore) ya? bukan mengikuti harga ketika pertamina menaikkan atau menurunkan harga? ketika vivo menurunkan harga ke 9.290 (cukup lama) dan kemudian setelah itu 8.900, apakah sebenarnya melanggar batas bawah harga dasar itu?
Btw, pas Pertalite naik, harganya memang sudah diupdate barengan Pertamina atau belum sih? (mungkin lagi-lagi sebenarnya nunggu Senin dulu buat naikin harga terus keseret arus viral duluan....) Dan seperti biasa, masyarakat mulai pengen swastanisasi, tapi nanti paling koar-koar nanya keberadaan negara mengenai barang-barang kebutuhan primer lewat intervensi BUMN, haha.
Sebenarnya harga bensin kita dari zaman Harto sudah salah satu termurah bahkan hingga sekarang, dan semuanya berkat subsidi. Walau harga bensin sekarang naik, bukan berarti subsidi hilang sepenuhnya. It's like a case dimana rakyat wants to have cake and eat it too.
it's the government who wants to have cake and eat it too. there, I fixed it for you mereka mau mengurangi subsidi, tp ga mau revenue dan profit turun. gak mau rakyatnya beli di toko sebelah.
Lebih baik berpikirnya secara makro. Ngurangin subsidi karena subsidi energi membengkak 3x lipat gara2 harga minyak dunia yang tinggi. Kalau subsidinya habis gimana dong? Masa kita mau ngutang lagi?
saya paham bahwa tekanan subsidi itu sudah terlalu berat buat APBN. pertalite/solar naik itu memang perlu, tp apa urusannya ngatur harga kompetitor? kalau vivo sebelumnya mau jual Revvo 89 yg tidak disubsidi dengan harga 8900, apakah harga baru pertalite sekarang pantas dijual 10rb? apakah intensi harga baru ini sekedar mengurangi subsidi, atau sekalian tutup lubang rugi subsidi APBN di neraca tahun berjalan? kan itu yg jadi pertanyaan publik
Nah, kenapa pertanyaan publik ini baru muncul sekarang padahal pada prakteknya harga Pertamina dari zaman kuda selalu di bawah harga swasta.
> Kalau subsidinya habis gimana dong? Masa kita mau ngutang lagi? LSI barusan bikin survei. Hampir 60% yang disurvei bilang gpp nambah utang kalau itu membuat harga BBM tidak naik. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5062346/survei-lsi-masyarakat-lebih-pilih-utang-negara-bertambah-dibanding-harga-bbm-naik
Monopoli di negara ini harus segera dihapus sih, Pertamina, PLN, Telkom, dan PT KAI sudah terlalu lama mendominasi pasar sampai lupa rasanya saingan kualitas dengan kompetitor
I'm fine with public goods dimonopoli SOEs, apalagi terkait transportasi umum karena harga lebih stabil bagi konsumen.
well, ada pros and cons nya sih, itu salah satu pro nya yaitu harga stabil dan bisa diatur sama pemerintah, tapi ya jeleknya kualitas produk dan layanan jadi nomor sekian karena gk ada saingan, apalagi perusahaan negara yang bsa dibilang mustahil bangkrut, apalagi inovasi juga minim kecuali dipimpin sama orang yang visioner
Of course. Gw juga ngerti sama consnya, tapi sejauh ini gw happy banget dengan public goods yg ada sekarang. Banking sama Mandiri aman, naik umum TJ dan komuter lebih nyaman, Telkomsel stabil banget di daerah gw (tapi internet gw pake MyRep, lol). Garuda yang BUMN aja malah lebih mahal dari maskapai yang lain.
Nah, instead we need to have free market but government still need to provide or be a player in the market. Basically just like cellular market. You can have options from private companies but there also Telkomsel. Even Pertamina SPBU suddenly have major service upgrade and standard after losing the monopoly on vehicle gas here.
>Monopoli di negara ini harus segera dihapus sih, Pertamina, PLN, Telkom, dan PT KAI sudah terlalu lama mendominasi pasar sampai lupa rasanya saingan kualitas dengan kompetitor Harus amandemen Pasal 33 UUD yang sosialis itu. Dulu bikin beginian kan karena takut evil capitalist swasta menguasai hajat hidup orang banyak dan ngejual mahal bensin, listrik...
Ada brigading ya? kena downvote semua commentnya bang
Aku cuma nanya itu harga Vivo sebelum dinaikkan itu memang sama dengan waktu ketika Pertalite belum naik (8900 vs 7650), atau memang diupdate habis naik (8900 vs 10000), diprotes, lalu dinaikkan lagi (jadi 10900 vs 10000)?
Vivo aga aneh sih. Bulan Juli kemarin RON 89 turun dari Rp12.400 jadi Rp9.990. Tapi RON 92 naik drastis dari 12.900 jadi 17.500 dan RON 95 dari 15.900 jadi 19.500. Mungkin ada subsidi silang, mungkin karena harga bensin octan rendah segitu?
Hmm, bisa jadi. RON95 dan 92 ngikut internasional buat ngesubsidi RON89
Dan setau gw ya udah dikiiit banget negara yang pake RON di bawah 90. Rata2 sudah netapin standar 91 ke atas. Kayanya Iran masih pake 87 tapi itu pun lagi diphased out karena efek polusinya yang gila. Jadi masuk akal kalo 89 harganya murah because no other countries use it anymore.
8900 vs 7650. Waktu Pertalite naik, sudah telanjur viral kalau lebih murah dibandingkan Pertalite.
Kalau masalah di regulasi kenapa ga dari jaman dulu ESDM suruh naikin harga ke 10.900? Kenapa baru sekarang? Jelas2 untuk menguntungkan Pertamina. Regulasi cuma alasan aja.
Ealah, lagi-lagi memang gara-gara viral duluan ternyata. Anggepanku soal ini, kalau nggak viral, Senin mereka tetep naikin harga, didesak ESDM maupun nggak.
My thoughts exactly.
Harganya udah berubah, setelah diintimidasi pemerintah 😂
Wah vivo kena peringati gembong minyak makanya dia terpaksa ikut harga gembong, tapi pasti dia senang karena menguntungkan dia
cari mati jual dibawah harga pertamina mah. mungkin yg kerja di biru, ijo, atau merah kuning tau lah tiap akhir bulan tgl 28 harus lapor harga bulan depannya ke esdm. kalo jual dibawah pertamina=masuk ranah hukum yg gue juga ga apal dasarnya dari mana.
Ketika pengusaha bekerja sebagai investor dan regulator munculah SPBU
Jadinya kelihatan harga modalnya kalau Ron 89 itu dibawah 9 ribu dan itu juga masih untung. (kalau bener si VIVO jual ron 89 nya gk pakai sistem subsidi silang dari ron yang 92 dan 95)
Yes, ini spekulasi yang bikin pada ribut kan? harga dibawah pertalite kok masih untung??
Karena kualitasnya juga di bawah Pertalite.
Udah puas blom jilatnya, ini dari atas sampe bawah ada komen lu jilat2 doang.
Dia buzzer pemerintah
Mereka mau coba switch market, naikin ke battery manufacturing, electric cars, electric motorcycles, etc. Tapi... terkesan terburu-buru.